Berhentilah Mengeluh

Kita Manusia Kadang seperti malaikat dan kadang pula seperti syetan. Energi positif dan negatif saling berebut untuk menguasai diri kita. Tapi biasanya otak manusia cenderung tertarik ke arah negatif. menjaga diri selalu dalam kebaikan begitu sulit karena kekuatan negatif lebih kuat dibanding kekuatan positif.

Semakin lama sikap negatif tersebut dipelihara, semakin kuat kekuatannya.

Berbeda dengan energi positif, semakin tinggi energi tersebut dirawat, semakin besar tantangannya. Hal ini berlaku pula dalam kebiasaan mengeluh.

Mengeluh adalah kebiasaan negatif yang jika terus dipelihara akan merugikan orang yang memilikinya. Oleh karena itu, setiap kali kita terjerembab dalam kebiasaan negatif, ubahlah pola pikir dengan segera sehingga kebiasaan buruk tersebut bisa diperbaiki.

عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , أَنَّهُ قَالَ: ثَلَاثٌ مِنْ كُنُوزِ الْبِرِّ، كِتْمَانُ الْمَرَضِ، وَكِتْمَانُ الصَّدَقَةِ، وَكِتْمَانُ الْمُصِيبَةِDari Nabi shollallohu alaihi wasallam, beliau bersabda :" Tiga hal termasuk sebagian dari gudang kebaikan yaitu :

  1. menyembunyikan rasa sakit
  2. menyembunyikan sedekah
  3. menyembunyikan musibah ."

Di dalam kitab Nashoihul 'Ibad Hal 8-9 di jelaskan :

 رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّ اللهُ عَلَيْــهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ قَالَ : مَنْ اَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُوْ ضِيْقَ الْمَعَاشِ فَكَأَنَّمَا يَشْكُوْرَبَّهُ

Diriwayatkan dari nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, sesungguhnya beliau telah bersabda “ Barang siapa bangun dipagi hari (subuh) lantas mengadukan kesulitan hidupnya kepada orang lain, maka seolah-olah dia mengadukan Tuhannya (tidak rela akan takdir-NYA).

Tidak ada di dunia ini yang bisa mengalahkan rasa syukur. Orang yang paling bahagia adalah mereka yang menerima apa yang dianugerahkan Allah untuknya. ketika muncul keinginan untuk mengeluh buatlah daftar tentang hal-hal yang patut kita syukuri. Karena bagaimanapun kita tidak dapat memungkiri nikmat Allah yang walaupun tintanya adalah seluruh air dimuka bumi dan penanya adalah seluruh ranting yang ada tidak akan cukup untuk menuliskan nikmat yang telah dianugerahkan oleh-Nya.

Sayyidul Syekh Abdul Qadir Jailani telah berkata :

 لاَبـُدَّ لِكُـلِّ مُؤْمِنٍ فِى سَا ئِرِاَحْوَا لِهِ مِنْ ثَلاَثَةِ اَشْيَآءَ: اَمْرٌيَمْتَثِـلُهُ وَنَهْيٌ يَجْتَنِبُـهُ وَقَـدَرٌ يَرْضَ بِهِ

  1. Setiap mukmin hendaklah senantiasa dalam 3 keadaan :
  2. Melaksanakan perintah Allah
  3. Menjauhi larangan Allah
  4. Rela terhadap Qadha dan Qadar

Hawa atau Ambisi memang harus diredam. Tapi untuk beberapa orang, memedam gejolak emosi ini kadang mengakibatkan stress. Oleh karena itu, cobalah untuk menyalurkan keluhan kita dengan cara yang benar.  Kalaupun ingin berbagi atau curhat, cobalah untuk mencurahkan perasaan kita kepada orang lain dengan tujuan meminta orang lain menasihati anda. 

Usahakan kita tidak menularkan keluhan anda terhadap orang yang anda jadikan tempat curhat. Tapi sebelum menceritakan keluhan anda, mintalah orang yang anda jadikan tempat keluhan menasihati atau memotivasi anda bahkan bila perlu mintalah agar dia mendoakan kita, karena  شِكَيَة  syikayah artinya meratap atau menceritakan nasib buruknya dengan hati yang tidak rela atas pemberian Allah itu tidak boleh. Akan tetapi hendaklah syikayah tersebut hanya diadukan kepada Allah semata dalam bentuk do’a. Sebagaimana hadist nabi yang diterima dari Abdullah bin Mas’ud sbb:

 رُوِيَ عَنْ عَبْــدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدِ قَالَ, قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْــهِ وَسَلَّمَ اَلاَ اُعَلِّمُكُمُ الْكَلِمَاتِ الَّتِى تَكَلَّمَ بِهَا مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ حِيْنَ جَا وَزَالْبَحْرَ مَعَ بَنِى اِسْرَآ ئِيْلَ ؟ فَـقُـلْنَا بَلَى يَارَسُــوْلَ اللهِ قَالَ: قُوْلُوْ اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْــدُ وَأِلَيْـكَ الْمُشْتَـكَى وَأَنْتَ الْمُسْتـَعَانُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَقُـوَّةَ أِلاَّ بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Diriwiyatkan dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam: “Apa aku tidak perlu mengajarkan kepadamu kalimat-kalimat/do’a yang pernah diucapkan Nabi Musa ‘alaihis-salam ketika melewati lautan bersama bani israil? Jawab kami (sahabat) tentu saja wahai rasulullah, lalu Nabi bersabda: Ya Allah segala puji bagiMU, kepada Engkaulah aku mengadu, dan hanya Engkau yang bisa memberi pertolongan, tiada daya upaya serta tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.

Al A’masy berkata setelah aku mendengar do’a tersebut dari saudara kandungku yaitu Al Asady Al Kufy yg menerima do’a itu dari Abdullah bin Mas’ud ra, maka aku tidak pernah meninggalkan do’a tersebut. Al A’masy “ telah datang kepadaku seseorang dalam mimpi, dia berkata wahai sulaiman tambahkanlah do’a tersebut dengan kalimah ini

وَنَسْتَعِيْنـُكَ عَلَى فَسَادٍ فِيْنَا وَنَسْئَلُكَ صَلاَحَ أَمْرِنَا كُلِّهِ

Dan kami memohon pertolongan kepadaMU didalam kesukaran yang ada pada kami dan kami memohon kebaikan dalam semua urusan kami.

 وَمَنْ أَصْبَحَ لِاُمُوْرِالدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَـدْ أَصْبَحَ سَاخِطًا عَلَى اللهِ وَمَنْ تَوَاضَعَ لِغَنِيٍّ لِغِنَاهُ فَقَـدْ ذَهَثَ ثُلُثـَا دِيْنـِهِ

Dan barang siapa yang bangun dipagi hari dalam keadaan sedih karena urusan duniawi, maka dipagi itu ia telah membenci Allah, Dan barang siapa yang merendahkan dirinya terhadap orang kaya karena kekayaannya, maka lenyaplah 2/3 agamanya. Maksudnya tidak boleh mengagungkan manusia karena hartanya, sesungguhnya orang yang memuliakan harta akan menghinakan ilmu dan kemaslahatan.

  1. Manusia dianjurkan untuk menghormati sesamanya Karena ilmunya
  2. Karena lebih tua umurnya
  3. Karena keislamannya dalam batasan kemanusiaan

 Wallohu Ta' ala A'lam


Belum ada Komentar untuk "Berhentilah Mengeluh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel