"Perbedaan kita dan iblis adalah adab, bukan ilmu. Begitulah pentingnya adab diatas ilmu".


Asy Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani rahimahullah pernah berkata: 

"Aku Lebih Menghargai Orang Yang Beradab Daripada Orang Yang Berilmu." Kalau Hanya Berilmu, Iblis-pun Lebih Tinggi Ilmunya Daripada Manusia.

Dari kata-kata tersebut apakah Sahabat sudah paham?

Apa dulu yang harus Sahabat dalami sebelum ilmu? 

Iya, itu adalah Adab!

Menurut bahasa, Adab memiliki makna: kesopansantunan atau kehalusan dan kebaikan budi pekerti.

Menurut Istilah, Adab ialah suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat-sifat yang salah serta melatih diri dengan budi pekerti dan Akhlak mulia.

Sedangkan Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. 

Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. 

Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu tidak dapat menjadi patokan buat kita menjadi orang yang berguna, karena Jika engkau tidak beradab sedangkan engkau berilmu, maka berarti ilmumu tidak berupaya mentarbiyyahmu/ mendidikmu. 

Seseorang yang beradab padahal dia tidak berilmu maka itu lebih baik dibanding seorang yang berilmu tetapi tiada beradab. 

Jika ingin menyampaikan ilmu haruslah beradab, jika ingin menasihati haruslah beradab, jika ingin memberi teguran juga harus beradab, atau jika ingin memberi peringatan sekalipun haruslah di dalam adab.

Yaaa....

'SEMUA HARUS BERMULA DENGAN ADAB'

Jadi, janganlah kau merasa bangga dengan Ilmu yang telah kau capai, jika tanpa Adab itu semua akan percuma.

Orang berilmu belum tentu beradab atau berakhlak karena ilmunya tidak bermanfaat, sedangkan orang beradab pasti ilmunya bermanfaat meskipun hanya sedikit ilmu yang dimilikinya sehingga mampu menghantarkan menjadi orang beradab, demikian setidaknya yang dimaksud Syekh Abdul Qodir Al-Jailani di atas.

Memang tidak sedikit orang berilmu tinggi tetapi perilakunya tidak mencerminkan sebagai  orang berilmu, itu disebabkan karena ilmunya hanya di bibir saja (pandai bicara) atau dalam tulisan saja (pandai menulis) tetapi ilmunya tidak menyentuh di hati, sehingga ilmu yang dimilikinya tidak mewarnai perilakunya berbeda dengan orang beradab meski ilmu dan pengetahuannya tidak banyak tetapi karena manfaat maka akan mewarnai perilakunya.

Itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa:

" اللهم اني اعوذ بك من علم لا ينفع "

"Ya Allah kami mohon perlindungan-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat."

Bahkan semakin banyak ilmu seseorang tetapi tidak semakin baik perilakunya, semakin tinggi pengetahuan seseorang tetapi semakin tidak tercermin dalam perilaku yang mulia maka akan semakin jauh dari Allah dan semakin dekat dengan murka Allah seperti iblis dan orang yang menggunakan ilmunya sekedar untuk mencari status belaka.

Rasulullah SAW bersabda: 

"من ازداد علما ولم يزدد هدي لم يزدد من الله الا بعدا"

"Siapa yang bertambah ilmunya sedangkan hidayahnya (amalannya) tidak bertambah, maka ia hanya bertambah jauh dari rahmat Allah."

Rasulullah SAW tidak menginginkan umatnya hanya banyak ilmu tapi miskin amal, tinggi pengetahuan tapi rendah perilaku dan kepribadian, umat yang diinginkan nabi adalah orang yang kaya ilmu, kaya amal dan juga beradab.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, dari amal dan dari hawa nafsu yang mungkar.”

(HR. Tirmidzi)


IBLIS ITU SANGAT ALIM

Jika engkau bertanya tentang Al-Qur'an kepada iblis, maka iblis akan bisa menerangkan dengan sangat jelas, karena iblis tahu persis kapan ayat itu turun dari langit...

Jika engkau bertanya tentang ilmu hadist kepada iblis, maka iblis akan sangat pandai menjelaskannya,

karena iblis tahu asbabul wurud dari hadist tersebut....

Jika engkau bertanya tentang kisah para nabi, iblis akan dengan tepat menceritakannya karena iblis sudah ada sejak Nabi Adam masih berada dalam surga...

iblis ahli alqur'an...

iblis ahli hadist....

iblis ahli riwayat...

iblis alim/ pandai dalam segala ilmu...

Tapi iblis Tidak menjadi kekasih Allah, karena dalam diri iblis ada kalimat...

 "AKU LEBIH BAIK DARI KAMU"

Semoga sedikit ilmu Yang dititipkan Allah Subhana Wa Ta'alla dihati kita Tidak menjadikan kita sombong dalam segala urusan...

Juga paham bahwa ilmu tak menjamin orang pasti taat dan Sholeh.

Yang aku takut...hatiku kian mengeras dan sulit menerima nasehat, namun sangat pandai menasihati

Yang aku takut...aku merasa paling benar, sehingga merendahkan yang lain.

Yang aku takut...egoku terlalu tinggi, hingga merasa paling baik di antara yang lain.

Yang aku takut...aku lupa bercermin, namun sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.

Yang aku takut...ilmuku akan membuatku menjadi sombong, memandang yang lain berbeda denganku.

Yang aku takut...lidahku makin lincah membicarakan aib orang lain, namun lupa dengan aibku yang menggunung dan tak sanggup kubenahi.

Yang aku takut...aku hanya hebat dalam berkata namun buruk dalam berbuat.

Yang aku takut...aku hanya cerdas dalam mengkritik, namun lemah dalam mengoreksi diri sendiri.

Yang aku takut...aku membenci dosa orang lain, namun saat aku sendiri buat dosa aku enggan membencinya.

Kiranya Allah Subhana Wa Ta'alla senantiasa menyadarkanku sehingga lebih rajin introspeksi diri daripada mengurusi orang lain yang belum tentu perilaku dan tutur katanya lebih baik dari diriku. Aamiin...

SELALULAH MELIHAT KE DALAM HATI

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim.

Belum ada Komentar untuk " "Perbedaan kita dan iblis adalah adab, bukan ilmu. Begitulah pentingnya adab diatas ilmu". "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel